MvpTogeteR

MvpTogeteR
Selamat datang Didunia MVP

Minggu, 31 Maret 2013

Bahayakah Gerakan Anonymous ?


GERAKAN ANONYMOUS, Terinspirasi Guy Fawkes

Seberapa penting sosok Guy Fawkes itu sehingga wajahnya dijadikan topeng dan symbol perlawanan? Ternyata kisah hidupnya tidak jauh berbeda seperti yang dikisahkan dalam film V for Vandeta. Guy Fawkes merupakan seorang ekstimis katolik di Inggris (Inggris mayoritasnya Protestan). Kisah heroik Guy Fawkes dimulai dari ekspresi kekecewaan pada kerajaan. Masyarakat Katolik yang mendapat perlakuan tidak adil dari Raja James I dan Guy Fawkes ingin meledakan gedung parlemen sebagai balas dendam terhadap petinggi-petinggi Protestan yang jahat dan keji pada saat itu. Pada masa itu, petinggi-petinggi gereja Protestan dan Raja James I membebani masyarakat katolik Inggris dengan begitu tinggi, selain itu juga mereka menangkapi para imam katolik. Aktivitas keagamaan kaum katolik juga dibatasi, kaum katolik tidak bisa mendirikan gereja begitu saja bahkan hanya sekedar untuk mengadakan misa pun dilarang. Akhirnya kaum katolik Inggris melakukan ritus keagamaannya dengan cara sembunyi-sembunyi.
Penangkapan Guy Fawkes
Guy Fawkes bersama teman-temannya yang kurang lebih berjumlah 30 orang dengan membawa 30kg mesiu pada tanggal 5 November 1605 dikota London, mereka mencoba untuk meledakan gedung parlemen Inggris untuk membunuh James I yang dianggap paling bertanggung jawab atas penderitaan kaum Katolik. Naas memang tak bisa ditolak, aksi Guy Fawkes keburu diketahui. Guy Fawkes lalu dipenjara dan dihukum mati. Sebagai penghormatan untuknya para imigran di Inggris memperingat tanggal 5 November sebagai hari bubuk mesiu. Dimana kota London dipenuhi oleh kembang api. (Pantas saja beberapa waktu yang lalu dosenku yang kuliah di London di akun Facebooknya menuliskan “sial, London berisik banget oleh Kembang api, saya tidak bisa tidur karena itu berisiknya”).
Guy Fawkes adalah symbol perlawanan yang kecenderungannya sebagai kelompok anarki (jangan maknai anarki sebagai perusak). Mereka yang merasa ketertindasan adalah bentuk pilihan yang harus dibalas oleh perlawanan. Guy Fawkes dan kawan-kawannya tidak peduli dengan keminoritasannya. Meski mereka sedikit dibandingkan dengan kaum protestan, Guy Fawkes tidak peduli untuk segera bertindak dengan menyingkirikan ketertindasan, ya meski pada akhirnya ia harus mati itu. Setidaknya kematiannya menginspriasi banyak pihak dan menjadikannya sebagai symbol perlawanan. Itulah kenapa pada akhrinya kelompok hacker anonymous menjadikan dirinya sebagai symbol perlawanan.
lawanlah dengan buku!!!
Ditengah krisis global dimana keadilan ditentukan oleh pihak penguasa yang memenangkan perang. Dimana pendefinisian moral adalah terpisahnya kepala dan leher dan uang menjadi Tuhan baru yang lebih disembah umat manusia. Semua adalah kekacauan dari segala lini kehidupan yang awal mulanya karena kepentingan ekonomi lalu beranjak pada kepentingan social, politik bahkan budaya.
Tidak ada yang benar-benar tulus untuk memaslahatan. Tidak ada pula genarasi yang berusaha memaknai perdamaian sebagai wujud nyata, bukan mimpi. Semua karena kepentingan manusia yang terus menggerus nalar dan sisi kemanusiaannya. Mereka berebut senjata lalu datang dengan peluru-peluru yang siap mencabuti nyawa manusia yang tak tahu sebelumnya soal darah dan air mata. Dunia memang sedang kacau balau, Negara-negara adidaya sedang menancapkan cengkramannya di Negara dunia ketiga dan menganggap negera dunia ketiga macam Indonesia ini bisa dengan mudah dibodohi dan dipermainkan oleh kepentingan global.
Kita hanya menjadi tumbal dan objek kesenangan dari mereka si pendefinisi kebenaran. Kekacauan ini harus segera berakhir. Minoritas atau mayoritas bukan lagi jadi semacam penghalang. Perlawanan harus tetap tegak berdiri meski kita tak pernah tau batas kemampuannya. Sekali lagi, memang perlu Guy Fawkes-Guy Fawkes baru yang datang dijaman modern ini. Perlawanannya pun tidak sama dengan Guy Fawkes terdahulu dengan membakar Lord Of House.

Negara hanyalah korporasi penjagal. Menindasi rakyatnya atas nama kesejahtraan. Nyatanya, rakyat hanya sapi perah kekuasaan. Guy Fawkes sudah ratusan tahun yang lalu mati, mungkin saja tulang belulangnya sudah habis dimakan jaman tetapi nafas perlawanannya masih tetap hidup menembuh lorong waktu di masa yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya.

Sebagai penutup, kita sedang duduk, diam, makan, tidur, beraktifitas dijaman dimana moral dan keadilan didefinisikan oleh pemenang. Selamanya kita akan menjadi kalah dan terlahir menjadi kalah digerus arus liberalisme dan kapitalisme yang sulit memaknai arti kebersamaan dengan sunggu-sungguh. Oleh karena itu lahirlah. Lahirlah genarasi baru pemberontak-pemberontak, diluaran sana para keparat sedang asik menikmati roti kekuasan. Diluaran sana mereka sedang bercinta dibalik kursi empu kekuasaan dan kita yang menikmati kesengsaraan.


Gerakan Anonymous Dalam Gerakan Dunia Maya

Asal Kata Anonymous
Nama Anonymous sendiri terinspirasi oleh anonimitas user yang biasa memposting sesuatu di internet. Ya, banyak orang lebih memilih tidak menyebut identitas aslinya di dunia maya. Konsep Anonymous semakin mantap pada tahun 2004. Ketika itu, administrator di forum 4chan mengaktivasi protokol Forced-Anon yang membuat semua postingan bernama Anonymous.

Anonymous pun merepresentasikan sebuah kelompok individu yang tidak bernama. Anggota Anonymous terdiri dai banyak pengguna forum internet. Mereka memobilisasi serangan atau misi melalui berbagai wadah. Seperti di 4chan, YouTube, sampai melalui Facebook. "Setiap orang yang ingin bisa menjadi Anonymous dan bekerja dengan tujuan tertentu. Kami setuju dengan semua agenda namun beroperasi secara independen," tukas seorang anggotanya. Salah satu semboyan mereka yang terkenal adalah We are Anonymous. We are Legion. We do not forgive. We do not forget. Expect us.

Lahir Tahun 2003
Cikal bakal kelompok Anonymous ini dilaporkan berasal dari tahun 2003. Awalnya berasal dari forum internet bernama 4chan. Anonymous punya beragam misi. Terkhusus, mereka menentang sensor internet dan pengawasan online oleh pemerintah. Sehingga seringkali mereka menyerbu website pemerintah sebagai tanda protes. Anonymous juga anti terhadap paham scientology, korupsi, dan homophobia. Padahal pada awalnya, kelompok komunitas online ini dibuat untuk tujuan senang-senang.

Sejak tahun 2008, kelompok Anonymous semakin erat kaitannya dengan aktivitas hacking internasional yang saling bekerjasama, melakukan protes ataupun tindakan lain yang seringkali tujuannya berhubungan dengan mempromosikan kebebasan internet dan kebebasan berpendapat. Yaitu menentang adanya STOP SOPA PIPA (Stop All Piracy Act) Yang membuat agen FBI turun tangan untuk menyisir server-server seperti Megaupload, Filesonic, Mediafire, dan sebagainya. Dan seperti yang kita ketahui, sudah ada server yang ditutup.. 

Berkenaan dengan adanya kebijakan itu, Anonymous marah... Dan mengancam semua pihak yang mendukung ada nya stopipa ini. Sudah banyak yang mendapat ancaman, dan salah satunya yang paling terkenal adalah FACEBOOK, karena dikabarkan FB menyalahgunakan data-data privasi penggunanya, lalu menjualnya ke pihak ke 3 (sperti Intel, pemerintah, dsb). 

Anonymous memang bukan benar-benar sebuah organisasi. Mereka adalah grup besar individual yang mempunyai ketertarikan yang sama. Sehingga sering dikatakan semua orang bisa menjadi Anonymous. 

Sejak tahun 2008, Anonymous semakin serius dalam aksi hacktivist, yaitu melakukan hack untuk misi tertentu. Mereka dijuluki sebagai Robin Hood digital dan dikenal memperjuangkan kebebasan informasi dan akses internet. Aksi hack mereka semakin liar dan menyerang website-website penting. Sehingga majalah ternama Time memasukkan nama mereka sebagai salah satu kelompok paling berpengaruh di duniapada tahun 2012.

Serangan ke Website Penting
Anonymous sudah sering melakukan serangan ke berbagai website penting. Biasanya sebagai tanda protes atau ketidaksetujuan. Pada tahun 2009 setelah Pirate Bay terbukti bersalah atas kasus hak cipta, Anonymous melancarkan serangan melawan organisasi International Federation of the Phonographic Industry (IFPI).

Organisasi tersebut termasuk yang menentang keberadaan Pirate Bay. Aksi serupa terjadi tahun 2012 lalu ketika website Megaupload ditutup. Hacker Anonymous berhasil melumpuhkan situs Departemen Kehakiman AS, FBI, dan Motion Picture Association of America (MPAA). Semuanya dinilai sebagai pihak yang menggembosi Megaupload.

Anonymous juga pernah melumpuhkan situs yang mengandung pornografi anak. Pada tahun 2008, mereka melancarkan serangan online besar-besaran pada kelompok agama Scientology. Tidak jarang mereka melakukan serangan ke website pemerintah berbagai negara. Mereka pernah menumbangkan berbagai situs penting Israel sebagai protes serangan brutal mereka ke Palestina. Mereka sempat mengumbar 5000 data pribadi pejabat Israel.

Beberapa "serangan" terbaik Anonymous:
Meski tak ada unsur kekerasan, sebagian besar kegiatan hacktivisme adalah ilegal atau setidaknya ambigu secara legal di mana semua anggotanya bergerak secara anonim. Meski begitu, di saat banyak orang merasa keadilan tak dijamin hukum, beberapa pihak memandang hacktivis ini sebagai pahlawan yang melindungi publik.
Beberapa tahun terakhir, hacktivis ‘Anonymous’ yang anggotanya hadir dalam demonstrasi dengan mengenakan topeng Guy Fawkes melakukan serangkaian serangan. Berikut serangan-serangan terbaik mereka.

1.Serangan Gereja
Kelompok ini menjadi tenar di dunia internasional pada 2008 setelah berbulan-bulan kampanye melawan Church of Scientology bernama ‘Project Chanology’. Hacker (peretas) ini menghancurkan situs gereja ini dan membanjiri mesin fax mereka dengan fax hitam.

Tak cukup itu, kelompok ini mengkoordinasi metode serangan bernama ‘Google Bombing’ di mana ‘scientology’ ditautkan hal lain seperti ‘bahaya’ dan ‘kultus’ agar hasil pencarian menjadi kacau.

Kelompok ini merespon proyek itu dengan membuat ‘Project Chanology’ yang kabarnya merupakan upaya ilmuwan menggunakan internet untuk menyensor informasi salah mengenai praktek mereka.

2.Penemuan Gelap
Pada Oktober, Anonymous kembali menarik perhatian karena berhasil melumpuhkan 40 situs pornografi anak ilegal. Anggota kelompok ini menemukan cache situs itu pada 14 Oktober lalu saat menyusuri situs rahasia Hidden Wiki.

Saat bersamaan, Anonymous menemukan ratusan situs bawah tanah yang tak tampak di mesin pencari. Para peretas ini khususnya menarget situs berbagi file pedofil Lolita City dan membocorkan 1.589 nama aktif anggotanya ke publik pada 18 Oktober lalu. Dalam kampanye ‘Operation Darknet’, kelompok ini juga menguak sisi gelap internet yang disebut ‘darknet’ yang tak bisa diakses pengguna biasa.

3.BART Lumpuh
Pada 11 Agustus lalu, layanan ponsel pada platform kereta San Fransisco Bay Area Rapid Transit System (BART) lumpuh. Hal ini dilakukan sebagai protes pada kepolisian BART yang menembak penumpang tak bersalah dengan luka fatal.

Anonymous kemudian meresponnya dengan serangkaian serangan membobol database konsumen BART yang kemudian mengunggah nama, email, kode pos dan password akun ribuan pengguna MyBART.org. Tak hanya itu, kelompok ini juga membobol kepolisian BART dan mengunggah lusinan nama dan alamat petugas BART.

4.Cybergate
Pada Februari, CEO firma keamanan cyber HBGary Federal Aaron Barr mengaku berhasil menyerang Anonymous dan mengungkap informasi anggotanya. Saat itu, kelompok ini menyerang balik dan menang. Awalnya, para peretas ini membobol situs HBGary Federal dan mencuri 70 ribu pesan dari sistem emailnya serta membuat email itu bisa dicari di web.

Email itu sendiri berisi informasi penting mengenai perusahaan itu, termasuk rencana perusahaan menghancurkan WikiLeaks serta membuat kampanye umum dengan informasi salah. Serangan ini sendiri berakhir pada penyelidikan pemerintah di banyak perusahaan yang terkait skandal ini dan memaksa Aaron Barr mengundurkan diri.

5.Revolusi Arab (Arab Spring)
Anonymous memiliki peran dalam revolusi Arab sejak awal tahun ini. Kelompok ini melakukan serangkaian serangan ‘denial of service’ pada situs pemerintah Mesir, Tunisia dan Iran.

Serangan-serangan ini menggunakan software sederhana guna membebani situs dengan trafik berlebih yang akhirnya menghancurkannya. Para peretas juga merilis alamat email dan password pejabat pemerintah Timur Tengah yang melawan Arab Spring ini, termasuk Bahrain, Mesir, Yordania dan Maroko.

Para awal Agustus, Anonymour membobol situs Kementerian Pertahanan Suriah dan memasang gambar bendera pra-Ba’athist yang merupakan simbol gerakan pro-demokrasi yang terjadi di negara itu serta mengirim pesan mendukung pemberontakan Suriah.

Doktrinasi Gerakan Anonymous dengan Propaganda Film

film V for Vendetta mengambil latar belakang Inggris di era masa depan ketika berada di bawah kepemimpinan rezim yang totaliter. Hal ini bermula sesaat pasca-perang dunia yang meluluhlantakkan berbagai negeri. Kekacauan merebak dimana-mana, kelaparan, penyakit dan juga angka kematian yang begitu tinggi. Hal ini akhirnya yang menjadi pembenaran bagi seorang politikus yang ambisius untuk meraih kekuasaannya dengan menerapkan pola kekuasaan yang fasistik. Semua dikontrol oleh negara, tak ada kebebasan sipil, bahkan juga termasuk dalam berpendapat dan menjadi berbeda. Bahkan juga di dalamnya, memeluk agama lain selain satu agama yang ‘direstui’ oleh pemerintah, dianggap sebagai sebuah kejahatan. Dalam satu bagian, dikisahkan bagaimana seseorang dapat ditangkap hanya karena memiliki Al-Qur’an. Film, buku-buku sastra dan bahkan juga karya-karya seni dilarang.

Di tengah kondisi demikian, seorang individu yang menyebut dirinya V, dengan mengenakan kostum ala Guy Fawkes mulai mengambil tanggung jawab atas semua hal yang terjadi dan mulai melancarkan propaganda yang dikenal dengan istilah "propaganda by deed". V menyadari bahwa kesalahan suatu negeri memang tidak dapat ditudingkan begitu saja pada para birokrat dan politisi, karena bagaimanapun juga, para penguasa fasis tersebut bisa berada di kekuasaannya karena publik membiarkannya (dengan berbagai alasan, seperti ketakutan dan ketidak pedulian). Dalam satu episode, V mengatakan pada publik melalui televisi bahwa, “untuk mengetahui siapa yang bersalah atas semua yang terjadi, mari kita menatap cermin.”
Maka aksi V yang dimulai pada tanggal 5 November dimulai. Tanggal ini sendiri dipilih untuk menghormati tanggal di mana Guy Fawkes melakukan aksi peledakkan gedung parlemen Inggris pada abad ke-16 yang gagal—kisah mengenai Guy Fawkes sendiri adalah kisah yang nyata terjadi. Satu persatu para politikus, yang merupakan sejumlah tokoh penting dari partai politik yang berkuasa, menemui ajalnya. Hal ini berkaitan dengan ‘dosa-dosa’ para politikus tersebut pada masa lampau yang telah memilih V sebagai salah satu korbannya. Plot pemberontakan itu sendiri disusun oleh V sedemikian rupa sehingga dalam waktu satu tahun (dari tanggal 5 November ke 5 November tahun berikutnya), yang diharapkan seluruh kekuasaan fasis akan runtuh.

Dalam film, segalanya berlangsung lancar. Plot demi plot berjalan dengan mulus, bahkan hingga titik terakhirnya di mana publik dengan tenang berjalan menuju Trafalgar Square dan berkumpul menyaksikan bagaimana gedung parlemen meledak dan runtuh. Tentara yang berjaga bahkan tak melepaskan satu tembakan. Semua orang penting partai yang dianggap berdosa pada masa lampau telah menemui ajalnya di bawah keadilan yang dibawa oleh V. Sang pemimpin negara, Kanselir Adam Sutler, tewas ditembak Creedy, komandan pertahanan. Creedy sendiri kemudian dibunuh V. Semua mulus walau V sendiri akhirnya menemui ajalnya di tangan para Fingerman, polisi khusus pemerintah.

oleh Latar belakang Film Tersebut apa yang diinginkan oleh V (dimana kekacauan merebak, penjarahan terjadi dimana-mana). V menjawab, “Anarki bukanlah seperti demikian. Ini adalah chaos.” Lanjutnya, “Anarki adalah masyarakat “do-what-you-will” (lakukan apa yang ingin kamu lakukan), sementara kekacauan sosial hanyalah masyarakat “take-what-you-want” (ambil yang kamu inginkan). maka hal tersebut tentunya akan menjadi sentral dari gerakan Masyarakat Anarkis yang mencoba menggulingkan pemerintahan yang sah, dengan jalur kekerasan dan menyatakan Hal itu sebagai Langkah keadilan bagi bersama.

Anonymous yang aku tahu ada di film V For Vandeta sebagai sosok yang pejuang yang selalu menggunakan topeng. Film itu menceritakan Inggris pada tahun 2038 yang ketika itu dipimpin oleh seorang dictator yang menyengsarakan rakyat Inggris. Rakyat Inggris dilanda kelaparan, kemiskinan dan banyak yang mati karena keadaan itu. Sampailah pada saat itu muncul seorang sosok yang misterius yang dikenal sebagai Mr.V. Mr V mencoba melepaskan keadaan buruk itu dan dalam menjalankan aksi perlawanan sistem dengan menggunakan topeng. Topeng yang selalu digunakan Mr. V dalam menjalankan aksi perlawanan terhadap sistem menjadi simbol bahwa pelaku pemberontakan adalah masyarakat itu sendiri dan bisa dilakukan oleh siapa saja sehingga menghindari kultus individu seseorang yang biasa terjadi dalam suatu revolusi. Biasanya dalam revolusi selalu muncul sosok-sosok yang pada akhirnya identik dengan revolusi itu dan seolah-seolah menjadi individu yang dikultuskan sebut saja Bung Karno atau Lennin dalam revolusi Bolsyevik di Russia.

dan Gerakan Anonymous kian moncer lagi setelah mereka menyatakan dukungan terhadap gerakan anti-kapitalisme yang muncul lewat demonstrasi ‘Occupy Wallstreet’.  Aksi unjuk rasa itu sebenarnya dimotori oleh sejumlah LSM yang merasa muak dengan ketamakan dan kerakusan Wall Street. 

Mereka menganggap Wall Street sebagai biang kerok krisis 2008, kehancuran demokrasi dan kesenjangan mencolok antara kelompok miskin dan kaya.  Anonymous menyeru kepada anggotanya untuk ikut membeking aksi tersebut. Lewat forum chat mereka memobilisasi komunitasnya untuk ikut turun ke jalan

Gerakan yang berlangsung selama lima bulan itu meluas ke kota-kota dan negara lain. Tercatat ada demonstrasi serupa di 92 kota di 82 negara, seperti di Inggris, Jerman hingga Korea Selatan. Saat aksi berlangsung, simbol yang kian mengukuhkan keanoniman grup Anonymous, yakni topeng Guy Fawkes, menjadi semakin terkenal pula.

Topeng yang diambil dari film V for Vendetta (2005) ini sudah digunakan Anonymous sejak 2008. Namun setelah Occupy Wallstreet topeng itu semakin tersohor. Terlebih simbol itu cocok untuk menggambarkan ideologi yang diusung Anonymous. Begitu terkenal hingga muncul dugaan jika Warner Bross, pemilik lisensi topeng itu mendukung gerakan Occupy Wall Street

Tidak ada komentar:

Posting Komentar